SELAMAT DATANG DI MARGALUYU 151 CABANG FLORES

Sabtu, 28 Juni 2014

Asal usul Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151


SEKAPUR SIRIH MARGALUYUKU
Sebetulnya bela diri Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 ini sudah mulai tumbuh sejak jaman kerajaan Mataram,dibawah naungan dan kejayaan serta keemasan Sultan Agung Hanyokro Kusumo,yang waktu itu dikembangkan ,diukir dan dicipta oleh pemuda yang bernama “ANDHAK DINATA” putra dari sunda kelapa atau dari perahyangan Jawa Barat. Konon beliau kebetulan sebagai abdi keraton Mataram,sebagai abdinya Sultan Agung. Ini terjadi pada tahun 1575 dan Ki Andhak Dinata meninggal pada tanggal 6 Juni 1969. Dalam usia kira-kira 394 tahun,suatu rahmat tuhan. Merupakan umat yang benar-benar dikasihinya oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam perkembangan perjalanan MARGALUYU 151 pada waktu itu sangat sulit karena dalam masa penjajahan Belanda, namun demikian Eyang Andhak Dinata dengan telaten sabar dan pasti maju terus,pantang menyerah,terus mendidik dan mengajarkan jurus-jurusnya kepada pemuda walaupun tidak banyak. Memang pada waktu itu bela diri ini khusus untuk menghalau musuh Belanda. Dalam latihan pasti sangat tersendat-sendat dan sembunyi-sembunyi. Dari perjalanan perkembangan Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 memang sangat dahsyat sekali karena mulai merebak didalam penjajahan yang kejam dan selalu menghalanginya, tetapi perjalanan dari tahun ke tahun,bahkan dari abad ke abad ternyata Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 terus melaju walaupun sangat lambat,maka setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 yang berazazkan Pancasila,maka pada tanggal 6 juni 1946 juga berdirilah perguruan Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151  dengan resmi dan juga berzazkan Pancasila. Maka dengan demikian organisasi beladiri yang pertama yang berazazkan Pancasila dan UUD 1945,sejarah telah membuktikan bahwa Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151  perguruan tertua di Indonesia. Mulai saat itulah perkembangannya sudah terbuka walaupun tidak secepat sekarang ternyata mampu menyebar dan berkembang keseluruh pelosok tanah air yang tercinta gemebar tanpa diumumkan dan dipromosikan dengan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa dapat merebak keseluruh penjuru tanah air tercinta ini. Alhamdulillah tuhan memberkatinya. Mulai tahun 1959 tepatnya tanggal 6 Juni Eyang Andhak Dinata dengan senaghati telah menerima saran tentang pencantuman simbol lambang yaitu Tangan Menggenggam Petir dan simbol kesatuan 151 usul dan saran ini disampaikan oleh generasi penerus H.S Effendi,yang mana dia belajar Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 sejak tahun 1956 selesai semua dalam 3 tahun,maka dengn perkembangan hari mendatang diperkirakan akan timbul beberapa kendala yang akan memecah belah Margaluyu 151 oleh karena Eyang Andhak Dinata dengan tegas telah memberikan amanah agar simbul dan lambang tersebut diakui dan ditetapkan sebagai pemersatu seluruh warga Margaluyu 151 satu sumber yaitu satu Margaluyu 151 yang kokoh dan satu. Dan juga mulai saat itu tentang pelaksanaan wisuda dilakukan dengan rajah dan ini usul yang disampaikan oleh generasi penerus H.S Effendi,sebab agar nantinya tidak terjadi penyelewengan dengan wisuda seenaknya sendiri-sendiri sehingga sukar untuk dikontrol,memang Eyang manusia luar biasa selalu sabar,bijaksana arif dan selalu menerima apa yang dianggap benar untuk diamalkan. Dapat dicatat bahwa pada tahun 1963 Eyang telah mendatangi serasehan akbar yang digelar di Rowo Pening Ambarawa,Jawa Tengah. Yang dihadiri para pendekar-pendekar dunia antara lain dari Tibet,Mongolia,India,Persia dan masih banyak lagi,terutama dari Persia yang bernama H.Jahnuun yang mampu berjalan diatas air,ternyata setelah memberikan ceramahnya beliau mendemonstrasikan kehebatannya berjalan diatas air,kira-kira 2 meter terus kembali lagi,memberikan tambahan penjelasan dan sekedar sejarahnya ilmu itu didapatnya dan menantang siapa saja yang berani mencoba menghentikan atau menenggelamkannya,ternyata tidak ada yang memberikan tanggapan. Pada tepat waktu yang genting itu, Eyang memegang pundak H.S Effendi untuk tetap duduk karena pada waktu itu hanya (saya) yang dibawa Eyang keserasehan itu. Setelah Eyang berdiri mengangkat tangan siap untuk menembak jarak jauh,yang mana pendekar Persia itu tertawa nada mengejek,maka dengan sigapnya pendekar itu terus lari diatas air ,kira-kira baru 3 meter jauhnya,disikat Eyang jarak jauh hanya dengan jurus tiga saja sudah jatuh tenggelam dan karena memakai jubah sehingga agak tenggelam dalam sehingga basah kuyub meluntahkan air danau. Keadaan hening dan justru saat itu Eyang memberikan aba-aba bahwa ada merpati terbang tinggi dan hanya ditarik dengan jurus lima ternyata berung merpati jatuh dan tepat ditangan Eyang,luar biasa semua bengong dan kagum dan seterusnya merpati tersebut dibangunkan dari pingsannya dan diterbangkan lagi,selang beberapa lagi ada pendekar dari Jawa Timur yang bernama Abu Bakar yang mampu berjalan diatas tegangan listrik tinggi yang mestinya akan keluar untuk pamer, ternyata tidak jadi karena sudah hormat kepada Eyang dan mohon ma`af tidak jadi peragaan . Setelah pulang dari tempat serasehan dan pendadaran yang mendebarkan itu Eyang dan H.S Effendi (saya) sampai di Magelang. Sewaktu menyetop bis tidak digubris oleh sang sopir,hanya dengan jarak satu meter persis didepannya,bis tersebut berhenti mendadak dan ternyata mesinya rontok dan selamanya Eyang tidak mau naik bis lagi. Memang Eyang pendekar jempolan dan pendekar besar di alam yang ramai dan modern ini. Oleh karna khususnya (saya) sangat junjung tinggi semua amanahnya agar selalu sabar,narimo dan tegas menghadapi apa saja dan tantangan apa saja dan harus percaya akan kekuatan yang maha tinggi dari sang maha pencipta alam ini. Setelah Eyang meninggal dunia banyak kendala antara lain timbulnya beberapa Margaluyu,inipun meleantarikannya dan yang sangat pengecut lalu mendirikan perguruan lain yang masih sembunyi-sembunyi memakai dan menggabungkan dengan ilmu lain dengan berbagai macam samaran,ini pengecut perlu ditumpas ya kalau dapat disatukan lagi,bagaimanapun adalah sumbernya satu yaitu Margaluyu. Maka sejak tahun 1959 (saya) mendapat tugas sangat berat untuk mengemban amanah untuk mengamalkan dan menyebarkan ilmu Margaluyu ini. Bahkan (saya) tugas untuk mengawasi jalannya kakak senior yang melenceng mau bikin wisuda sendiri. Ternyata setelah Eyang surat atau Meninggal dunia ternyata benar timbul sana sini ada saja yang mendirikan perguruan lain. Biarlah nantinya juga akan musnah sendiri. Ingat pedoman suci kita.demikianlah semoga tuhan selalu melindungi kita maju terus pantang mundur. Pada saat ini detik ini tahun 1994 jumlah warga yang sah di wisuda ±90000 tingkat dasar,dan tingkat R buka 20.000 dan R tutup 1.500 orang pendekar. Untuk tingkat akhir untuk menyelesaikan masih perlu latihan lanjutan tingkat Tarekat, semua warga harus rajin berlatih jasmani dan rohaniah dengan banyak melakukan laku/puasa.
Arti Lambang / Simbul dan Bendera
Ø Arti Marga Luyu : Marga adalah jalan atau Kesatuan
                                         Luyu adalah suci,lurus,luhur.                                                                                                                  
Marga Luyu adalah jalan menuju kesatuan yang suci dan luhur,sesuai dengan arti Margaluyu adalah kita menjadikan setiap putra putri Indonesia menjadi orang yang baik budi luhur selalu takwa terhadap Tuhan Ynag Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing pemeluknya,saling menghormati antar agama,harus rukun,damai dan menghormati perguruan lain.
Ø Arti lambang Tangan memegang petir ; artinya setiap putra Margaluyu 151 tidak takut    menghadapi tantangan atau bahaya apapun besarnya.
Ø Arti 151 :
*    Satu sifat untuk membangun
*    Lima Pancasila
*    Satu Kejayaan
Ø Arti 151 adalah kita selalu mementingkan persatuan untuk membangun dan mempertahankan Pancasila untuk mencapai kejayaan,matipun rala untuk mempertahankan dan membela pancasila dan UUD 1945.
Ø Arti warna bendera :
o   Merah         : Berani
o   Kuning : Keluhuran
o   Hitam          : Keabadian
Perlu ditegaskan bahwa, simbul tangan memegang petir adalah merupakan kekuatan yang maha dahsyat yang hanya Ki Ageng Selo putra dari Grobogan,Purwodadi Jawa Tengah yang  mampu menangkap petir. Juga dari raja–raja dipulau Jawa ikut menyaksikanseperti ada rupa petir dan wujudnya itu. Memang dengan mata wajar tidak akan dapat melihat dan rupa wujud petir,tapi para raja yang membawa nujumnya masing-masing dapat melihat dengan jelas rupa dan wujud petir. Petir itu tidak ubahnya seperti manusia yang pada waktu itu ada dua petir yang dapat ditangkap yang satu laki-laki yang rupanya sangat bagus sekali dan satunya lagi putri yang rupanya sangat cantik sekali bagai bidadari dar khayangan,waktu itu diikat dengan tali dari jalinan akar pohon Gayam. Ternyata walaupun kuat toh putus yang akhirnya hanya diikat dengan suket atau rumput Gerinting baru dapat dijinakkan dan diikat dibawah pohon jarak setelah beberapa hari baru dilepas dan memberikan salam kepada ahli waris putra putri Ki Ageng Selo bahwa kalau ada bledek yang menggelegar diharapkan hanya mengucap salam “ Gandrik Galih Asem Putrane Ki Ageng Selo “ . sampai orang jawa bila ada petir selalu dan masih ingat akan pesannya sang petir ialah gandrik galih ngasem putune kiageng selo. Insya Allah selamat,dan kebetulan Kiageng Selo masih ada aluran keturunan sang penulis ini karena Kiageng Selo adalah masih eyang buyut embah dari bapak saya,kononya Kiageng Selo masih keturunan Raja Majapahit yang paling akhir,maka dengan kehebatannya lambang dari ML 151 mengambil sarinya dengan tangan memegang petir berarti semua warga ML 151 tidak boleh mundur selangkah dalam menghadapi tantangan atau musuh betapapun hebat dan tinggi ilmunya oleh karena sejak tahun 1959 oleh Eyang Andhak Dinata telah direstuinya untuk memperteguh tegak berdirinya ML 151 sampai akhir zaman,dan ditambah dengan kode kesatuan adalah 151.seperti diatas sudah dijelaskan bahwa arti 151 adalah sifat putra putri untuk membangun dan sekaligus untuk mempertahankan dan membela Pancasila sampai akhir zaman. Jayalah Pancasila sebagai dasar negara RI yang tercinta sebagai falsafatnya bangsa Indonesia. Dengan demikian tidak hanya untuk main-main arti dan makna simbul tersebut harus ditegakkan dan dipertahankan sebagai bendera ML 151 yang mulia dan luhur,ini bagian dan harus para penerus ML 151 harus dengan gagahnya memegang teguh untuk dirungkepi sampai akhir hayatnya.
Untuk selanjutnya sebagai tekat dan sumpah setiap putra putri ML 151 harus selalu berasaskan Pancasila dan UUD 1945,ini sejak Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila,maka sejak tanggal 6 Juni 1946 Marga Luyu juga sudah berasaskan Pancasila dan UUD 1945,ML 151 adalah satu-satunya perguruan yang tertua di bumi Indonesia ini yang terlebih dahulu memakai azaz Pancasila dan UUD 1945,Dirgahayu ML 151 semoga terus berkembang tanpa di promosikan dan disiarkan karena ilmu harus dicari,bukan untuk ditonjolkan atau dipamerkan,maka dengan cara kekeluargaan dan persaudaraan dari teman ke teman,dari keluarga ke keluarga yang lain dapat berkembang dengan suburnya dan tidak kalah dengan perguruan lainyang selalu disiarkan melalui cara-cara apapun.
Setelah kita bersama sesaat mengamati perkembangan perjalanan Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151,marilah kita dengan hati tenang tapi pasti apa sebetulnya inti pelajaran beladiri ML 151 ini,Pertama tama kita harus mengunjukan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas ridlonya bahwa ML 151 sampai sekarang dapat berkembang dengan pesat, ini berarti karena rahmat tuhan,semoga kita selalu dilindunginya amin.
Untuk perlu diketahuinya bahwa ML 151 bersumber pada gerak jurus-jurus melalui latihan fisik yang dilakukan terus menerus sampai selesai,artinya dari jurus satu sampai jurus sepuluh dan ditambah jurus peragaan kombinasi juga sepuluh gabungan jurus, setelah ini latihan jurus dasar selesai baru diadakan pendadaran atau ujian untuk ikut dan tidaknya wisuda,memang ML 151 disamping dengan jurus dasar dengan tenaga fisik untuk memperoleh power atau kekuatan inti melalui pernafasan,inilah sumber pokok tenaga pernafasan yang harus mampu dan digunakan untuk membela diri dari serangan lawan atau untuk menyerang lawan,disamping itu juga  ditambah tenaga inti yaitu tenaga dari ilahi Tuhan Yang Maha Esa setelah semua selesai harus dilakukan laku puasa dan semua akan dan sudah diatur sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan,maka setiap putra putri ML 151 harus seimbang kekuatan jasmaninya dengan rohaninya,saling mendukung untuk menyatukan tekad satu tujuan artinya adalah untuk tujuan yang mulia dan baik seperti arti ML 151,harus jadi orang atau pendekar yang arif dan bijaksana,jujur selalu menghormati orang lain atau perguruan lain dan harus manusia teladan ING NGARSO SUNG TULADHA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUTWURI HANDAYANI kita didepan harus menjadi contoh dan panutan yang baik dan luhur,tapi tengah pembangunan harus bekerja tanpa pamrih dan apa bila dibelakang harus selalu ngemong dan merestui semua yang kita kerjakan bersama.

 sumber : http://kang-galih.blogspot.com/2012/03/pedoman-suci-gerak-badan-pencak.html

PEDOMAN SUCI GERAK BADAN PENCAK MARGALUYU 151

PEDOMAN SUCI GERAK BADAN PENCAK MARGALUYU 151
AZAZ :
1.    Membela dan melaksanakan uud 1945 dan pancasila
2.    Menggembleng badaniyah dan rohaniyah putra putri guna menuju kesehatan
3.    Memayu rahayuning jagad dan membina persatuan dan kesatuan bangsa
PEDOMAN SUCI :
BISMILLAHIROCHMANIRROCHIM
Demi Allah saya berjanji sebagai warga Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 bersumpah dan berjanji akan selalu menaati pedoman suci Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 di sepanjang zaman :
1.    Membela dan melaksanakan keadilan serta kebenaran yang sesuai dengan norma-norma pergaulan.
2.    Melaksanakan dan sekaligus patuh pada perintah negara.
3.    Selalu taat dan patuh serta menjalankan pakerjaan wajib.
4.    Mema`afkan kesalahan orang lain.
5.    Tak akan ceritera pada orang lain sebelum dirinya mengerti dan merasakan sendiri.
6.    Tak akan menghina dan merendahkan orang lain.
7.    Tak akan sombong,irihati,serta khilaf diri.
8.    Selalu berbakti dan bersujud pada :
Ø Tuhan yang Maha Esa.
Ø Ibu Bapak.
Ø Kepala Negara
Ø Guru serta Orang yang lebih tua
Semoga tuhan yang maha esa selalu menyayangi dan menganugrahi rahmatnya serta sekaligus memberikan hukuman yang setimpal kepada warga MARGALUYU 151 yang melanggar dan menodai pedoman suci yang luhur dan agung ini.
SESEPUH GURU BESAR Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151

Senin, 23 Juni 2014

MAKNA MARGALUYU 151;


MARGA, artinya Jalan Lurus
LUYU, artinya Luhur atau Suci
1, maknanya Dasar tujuan yang kuat untuk membangun
5, maknanya PANCASILA
1, maknanya Membela/kemenangan/kejayaan
Jadi arti MARGALUYU 151 adalah "Jalan menuju kehidupan yang berbudi suci dan luhur", Oleh karenanya, setiap warga MARGALUYU 151 harus mempunyai dasar tujuan, tekad yang bulat untuk membela,mempertahankan,dan memenangkan PANCASILA untuk selanjutnya dihayati dan diamalkan.

MAKNA BENDERA
Warna bendera MARGALUYU 151 adalah Merah, Kuning, Hitam.
Merah, maknanya Berani
Kuning, maknanya Keluhuran/Kemuliaan
Hitam, maknanya Langgeng/Abadi

MAKNA LAMBANG
Lambang MARGALUYU 151 adalah Tangan Menangkap Petir yang bermakna bahwa setiap warga MARGALUYU 151 harus berani menghadapi serangan bahaya betapapun tingginya dengan tekad pantang mundur.

Dalam tata beladiri Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 bersumber pada kekuatan pernapasan yang dikendalikan oleh RASA, CIPTA dan KARSA/KARYA yang selalu dalam perlindungan Ridho Tuhan Yang Maha Esa.

Banyaknya jurus dalam Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 adalah:
  1. Jurus Dasar terdiri dari 10 Jurus.
  2. Jurus Kombinasi ada 10 Jurus tambahan.
  3. Jurus Pamungkas atau "Jurus R" yang terdiri dari 22 tumpuan.
Semua fungsi dan kegunaan setiap Jurus dijelaskan dan diperagakan pada setiap pelatihan.